A.
Latar
Belakang
Manajemen peserta didik sangat dibutuhkan keberadaannya di lembaga-lembaga pendidikan karena siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses
transformasi ilmu dan ketrampilan. Keberhasilan dalam penyelenggaraan
pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.Manajemen peserta
didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan
peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu
sekolah. Manajemen peserta didik tidak semata pencatatan data peserta didik kan
tetapi meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya pertumbuhan
anak melalui proses pendidikan di sekolah.
B.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah :
1.
Untuk menjelaskan definisi dari manajemen peserta didik
2.
Untuk menjelaskan tujuan manajemen peserta didik
3.
Untuk menjelaskan prinsip – prinsip dari manajemen
peserta didik
4.
Untuk menjelaskan ruang lingkup manajemen peserta didik
C.
Manajemen
Peserta Didik
-
Pengertian
Manajemen
peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik
mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus
sekolah. Knezevich (1961) mengartikan manajemen peserta didik atau pupil
personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian
pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas
seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
-
Tujuan manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam
bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan
teratur. Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah
untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik serta agar siswa dapat
belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
-
Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
prinsip-prinsip manajemen peserta didik tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Manajemen peserta didik dipandang
sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah
2. Segala bentuk kegiatan manajemen
peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para
peserta didik.
3. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta
didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai
aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan.
4. Kegiatan manajemen peserta didik
haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta
didik.
5. Kegiatan manajemen peserta didik
haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik
6. Apa yang diberikan kepada peserta
didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan manajemen peserta didik haruslah
fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di sekolah lebih-lebih di masa
depan.
-
Ruang
lingkup Manajemen Peserta Didik
Ada tiga tugas utama dalam bidang manajemen peserta didik untuk
mencapai tujuan tersebut yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan
belajar serta bimbingan dan pembinaan disiplin.
Dalam pembahasan ini
manajemen peserta didik meliputi beberapa kegiatan yaitu :
1. Perencanaan terhadap peserta didik
2. Pembinaan peserta didik
3. Evaluasi peserta didik
4. Mutasi peserta didik
1.
Perencanaan terhadap Peserta Didik
perencanaan peserta
didik akan langsung berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses
pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, yang kemudian tidak dapat
dilepaskan kaitannya dengan pencatatan atau dokumentasi data hasil belajar dan
aspek-aspek lain yang diperlukan dalam kegiatan kurikuler dan
ko-kurikuler.
Langkah yang pertama
yaitu perencanaan terhadap peserta didik, yang meliputi kegiatan;
a.
Analisis
kebutuhan peserta didik
yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan
oleh lembaga pendidikan yang meliputi; (1) merencanakan jumlah peserta didik
yang akan diterima dengan pertimbangan daya tampung kelas/jumlah kelas yang
tersedia, serta pertimbangan rasio murid dan guru. (2) menyusun program
kegiatan kesiswaan yaitu visi dan misi sekolah, minat dan bakat siswa, sarana
dan prasarana yang ada, anggaran yang tersedia dan tenaga kependidikan yang
tersedia.
b. Rekruitmen peserta didik
Pada hakikatnya proses pencarian,
menentukan peserta didik yang nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga
sekolah yang bersangkutan. Langkah-langkah dalam kegiatan ini adalah (1)
membentuk panitia penerimaan peserta didik baru ; (2) pembuatan dan pemasangan
pengumuman penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara terbuka..
c. Seleksi peserta didik
merupakan kegiatan pemilihan calon peserta
didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi
peserta didik di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
d. Orientasi peserta didik
baru
merupakan kegiatan mengenalkan situasi dan
kondisi lembaga pendidikan tempat peserta didik menempuh pendidikan. Lingkungan
yang dimaksud adalah lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah.
e. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)
yaitu kegiatan pengelompokan peserta didik yang
dilakukan dengan sistem kelas, pengelompokan peserta didik bisa dilakukan
berdasarkan kesamaan yang ada pada peserta didik yaitu jenis kelamin dan umur.
Selain itu juga pengelompokan berdasar perbedaan yang ada pada individu peserta
didik seperti minat, bakat dan kemampuan.
f. Pencatatan dan pelaporan peserta didik
dimulai sejak peserta didik diterima di
sekolah sampai dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Tujuan pencatatan
tentang kondisi peserta didik dilakukan agar lembaga mampu melakukan bimbingan
yang optimal pada peserta didik. Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai bentuk
tanggung jawab lembaga dalam perkembangan peserta didik di sebuah lembaga.
2.
Pembinaan
Peserta Didik
Langkah kedua dalam manajemen peserta didik adalah pembinaan
terhadap peserta didik yang meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang
manajemen peserta didik. Layanan-layanan
yang dibutuhkan peserta didik di sekolah meliputi :
a. Layanan bimbingan dan konseling
Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap siswa agar
perkembangannya optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam
bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat.
b.
Layanan perpustakaan
Diperlukan untuk memberikan layanan dalam menunujang proses
pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang dibutuhkan serta memberikan
layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Keberadaan perpustakaan
sangatlah penting karena perpustakaan juga dipandang sebagai kunci dalam
pembelajaran siswa di sekolah..
c. Layanan kantin
Kantin diperlukan di tiap sekolah agar kebutuhan anak terhadap
makanan yang bersih, bergizi dan higienis bagi anak sehingga kesehatan anak
terjamin selama di sekolah.
d.
Layanan
kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk dalam sebuah wadah
yang bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sasaran utama UKS untuk
meningkatkan atau membina kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya. Program UKS
sebagai berikut (1) mencapai lingkungan hidup yang sehat; (2) pendidikan
kesehatan; (3) pemeliharaan kesehatan di sekolah
e.
Layanan
transportasi
Sarana transport bagi peserta didik sebagai penunjang untuk
kelancaran proses belajar mengajar, biasanya layanan transport diperlukan bagi
peserta didik di tingkat prasekolah dan pendidikan dasar.
f.
Layanan
asrama
Bagi siswa layanan asrama sangat berguna untuk mereka yang jauh
dari keluarga sehingga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk mereka
beristirahat. Biasanya yang mengadakan layanan asrama di tingkat sekolah
menengah dan perguruan tinggi.
3.
Evaluasi
Kegiatan Peserta Didik
Menurut Wand dan Brown (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain, 2002;57), evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti
kegiatan menilai proses dan hasil belajar siswa baik yang berupa kegiatan
kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler. Penilaian hasil belajar
bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan
materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuantujuan yang
telah ditetapkan. Pasaribu dan Simanjuntak (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain, 2002;58), menyatakan bahwa :
·
Tujuan umum
dari evaluasi peserta didik adalah :
a. Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta
didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan
b. Memungkinkan pendidik/guru menilai aktifitas/pengalaman yang
didapat
c. Menilai metode mengajar yang digunakan
·
Tujuan
khusus dari evaluasi peserta didik adalah :
a. merangsang kegiatan peserta didik
b. menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik
c. memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan
dan bakat siswa yang bersangkutan
d. untuk memperbaiki mutu
pembelajaran/cara belajar dan metode mengajar
Berdasarkan tujuan penilaian hasil belajar tersebut, ada beberapa
fungsi penilaian yang dapat dikemukakan antara lain:
1.
Fungsi
selektif Dengan mengadakan evaluasi, guru mempunyai cara untuk mengadakan
seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya. Evaluasi dalam hal ini
bertujuan untuk : memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah
tertentu, memilih peserta didik yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya,
memeilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, memilih siswa yang sudah
berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya.
2.
Fungsi
diagnostik Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi
persyaratan, dengan melihat hasilnya guru akan dapat mengetahui kelemahan
peserta didik, sehingga lebih mudah untuk mencari cara mengatasinya.
3.
Fungsi
penempatan Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan peserta
didik adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di
kelompok mana seorang peserta didik harus ditempatkan.
4.
Fungsi
pengukur keberhasilan program Eavaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
sejauhmana suatu program berhasil diterapkan.
Secara garis besar ada dua macam alat evaluasi, yaitu tes dan non
tes, Dalam penggunaan alat evaluasi yang berupa tes, hendaknya guru membiasakan
diri tidak hanya menggunakan tes obyektif saja tetapi juga diimbangi dengan tes
uraian. Tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap seorang individu atau
keseluruhan usaha evaluasi program.
Dalam suatu kelas, tes mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk
mengukur keberhasilan peserta didik dan untuk mengukur keberhasilan program
pengajaran. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur keberhasilan peserta
didik, ada tiga jenis tes, yaitu :
1. Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat
dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Kedudukan diagnosis adalah dalam
menemukan letak kesulitan belajar peserta didik dan menentukan kemungkinan cara
mengatasinya dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
belajar.
2. Tes formatif
Tes formatif atau evaluasi
formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah terbentuk
setelah mengikuti suatu program tertentu. Jenis penilaian ini juga berfungsi
untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
3. Tes sumatif
Tes sumatif atau evaluasi sumatif dilaksanakan setelah berakhir
pemberian sekelompok program atau pokok bahasan. Jenis penilaian ini berfungsi
untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar peserta didik.
Hasil evaluasi terhadap peserta didik tersebut selanjutnya
ditindaklanjuti dengan memberikan umpan balik. Ada dua kegiatan dalam
menindaklanjuti hasil penilaian peserta didik, antara lain :
1.
Program
remedial
Biasanya penanganan masalah kesulitan belajar, secara metodologis
dapat dilakukan melalui pendekatan pengajaran remedial, bimbingan dan
penyuluhan, psikoterapi atau dengan pendekatan lainnya. Dalam hal pengajaran
remedial, kegiatan ini dilakukan dengan beberapa alasan, antara lain :
a. Masih banyak peserta didik yang menunjukkan belum dapat mencapai
prestasi belajar yang diharapkan
b. Guru bertanggung jawab atas keseluruhan proses pendidikan, yang
berarti bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui pencapaian
standar kompetensi yang diharapkan
c. Pengajaran remedial diperlukan dalam rangka melaksanakan proses
belajar yang sebenarnya, yaitu sebagai proses perubahan tingkah laku secara
keseluruhan
d. Pengajaran remedial merupakan salah satu bentuk pelayanan
bimbingan dan penyuluhan melalui interaksi belajar mengajar.
Adapun tujuan pengajaran remedial adalah :
a. Secara umum pengajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan
melalui proses penyembuhan atau perbaikan, baik dalam segi kepribadian peserta
didik maupun segi proses belajar mengajar.
b. Secara khusus pengajaran remedial bertujuan agar peserta didik :
1)
Memahami
dirinya sendiri, hal ini menyangkut prestasi belajarnya dari segi kekuatan,
kelemahan, jenis dan sifat kesulitannya
2)
Dapat
mengubah/memperbaiki cara-cara belajar kea rah yang lebih sesuai dengan
kesulitan yang dihadapinya
3)
Dapat
memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat
4)
Dapat
mengatasi hambatan belajar yang menjadi latar belakang kesulitannya
5)
Dapat
mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan yang baru yang dapat mendorong
tercapainya hasil belajar yang lebih baik
6)
Dapat
melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan.
Teknik pelaksanaannya dapat dengan cara
:
a. Berupa tugas/soal pekerjaan rumah bagi peserta didik yang lambat belajar
b. Berupa tugas/soal yang dikerjakan di kelas pada jam pelajaran
tersebut juga (sementara peserta didik yang lain mengerjakan program PBM utama)
bagi peserta didik yang cepat belajar.
2.
Program pengayaan
Kegiatan pengayaan
adalah kegiatan yang diberikan kepada peserta didik kelompok cepat sehingga peserta didik tersebut menjadi lebih kaya
pengetahuan dan keterampilannya atau lebih mendalami bahan pelajaran yang
sedang mereka pelajari. Tujuan dari kegiatan pengayaan adalah agar peserta
didik yang sudah menguasai bahan pelajaran lebih dahulu dari teman-temannya
tidak berehnti perkembangannya, dengan mengisi waktu kelebihannya dengan
melakukan kegiatan lain.
Strategi kegiatan pengayaan dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a.
kegiatan
pengayaan yang berhubungan dengan topik modul pokok
b. kegiatan pengayaan yang tidak berhubungan dengan topik modul pokok
4.
Mutasi Peserta Didik
Secara garis besar mutasi peserta didik
diartikan sebagai proses perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah
yang lain atau perpindahan peserta didik yang berada dalam sekolah. Oleh karena
itu, ada dua jenis mutasi peserta didik, yaitu :
1. Mutasi Ekstern
Mutasi Ekstern adalah perpindahan peserta didik dari satu sekolah
ke sekolah yang lain. Perpindahan ini hendaknya menguntungkan kedua belah
pihak, artinya perpindahan tersebut harus dikaitkan dengan kondisi sekolah yang
bersangkutan, kondisi peserta didik, dan latar belakang orang tuanya, serta
sekolah yang akan ditempati. Adapun tujuan mutasi ekstern adalah :
a. Mutasi didasarkan pada kepentingan peserta didik untuk dapat
mengikuti pendidikan di sekolah sesuai dengan keadaan dan kemampuan peserta didik
serta lingkungan yang mempengaruhinya.
b. Memberikan perlindungan kepada sekolah tertentu untuk dapat tumbuh
dan berkembang secara wajar sesuai
dengan keadaan, kemampuan sekolah serta lingkungan yang mempengaruhinya.
2.
Mutasi
Intern
Mutasi intern adalah
perpindahan peserta didik dalam suatu sekolah. Dalam hal ini akan dibahas
khhsus mengenai kenaikan kelas. Maksud kenaikan kelas adalah peserta didik yang
telah dapat menyelesaikan program pendidikan selama satu tahun, apabila telah
memenuhi persyaratan untuk dinaikkan, maka kepadanya berhak untuk naik kelas
berikutnya. Seorang peserta didik dinyatakan naik kelas apabila telah memenuhi
persyaratan.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto,Suharsimi. 1986. Pengelolaan Kelas dan Siswa : Sebuah
Pendekatan Evaluatif. Jakarta : Rajawali.
Permendiknas Nomor 34 tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi
Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.
Permendiknas Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
tentang SIstem Pendidikan Nasional.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/14/konsep-dasar-manajemen-peserta-didik/
diakses 29 februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar