Terdapat delapan karakteristik yang di
miliki manusia dan tidak dimiliki hewan dalam Bab I tentang Hakikat Manusia dan
Pengembanganya(buku pengantar pendidikan La Sulo dan Umar Tirta Rahardja),juga terpapar masing – masing kepentingan untuk pendidikan.Diantaranya
adalah :
A.
Kemampuan
Menyadari Diri
Yaitu
manusia mempunyai kemampuan menyadari dirinya sendiri sehingga manusia dapat
membedakan dirinya sendiri,orang lain,benda di dekitar,dan lingkungan yang ada
di sekelilingnya,manusia mengetahui jarak antara dirinya dengan sesuatu di
sampingnya.meskipun terlihat dekat pasti ada jarak horizontal yang membedakan
manusia dengan hal – hal di sekitarnya,sehingga manusia tidak akan mempunyai
sifat yang sama meskipun dengan manusia yang lain,apalagi dengan hewan atau
lingkungan sekitar.lazim di katakana bahwa peran paling besar adalah menghadapi
musuh dalam dirinya sendiri,yang apabila manusia kalah maka akan menjadikan
dirinya akan terpuruk.maka peserta didik perlu mempunyai kemampuan menyadari
dirinya sendiri,karena tanpa kemampuan tersebut maka peserta didik atidak akan
mempunyai rasa percaya diri (minder) sehingga dapat merusak mental dari peserta
didik itu sendiri.
B.
Kemampuan
Bereksistensi
Kemampuan
manusia untuk hidup bersama dengan alam sehingga manusia selalu hidup kesana
kemari dan selalu mempunyai pemikiran untuk maju. Kemampuan manusia untuk
bereksistensi adalah kemampuan
menempatkan diri dan menerobos.dimana kemampuan menerobos dapat di jabarkan
keluar dari dirinya dan membuat jarak antara manusia dan objek,lalu melihat
objek tersebut sebagai sesuatu yang ada ndi sana. Nah, berarti manusia tersebut
dapat menerobos atau melewati sesuatu yang membelenggu dirinya.kemampuan
menerobos ini bukanlah kaitanya dengan ruang,tetapi juga bengan waktu.manusia
dapat merencanakan/merancang masa depanya masing – masing.hal tersebut yang
membedakan manusia dan hewan,dimana manusia dapat hidup secara
kondisional,tetapi hewan selalu bergantung dengan alam.manusia mempunyai sifat
berkembang untuk kelangsungan hidupnya ke masa depan yang lebih baik.kemampuan manusia
untuk tetap eksis itulah yang perlu untuk di didik dan di kembangkan sehingga
manusia tersebut akan memiliki rencana – rencana yang baik untuk masa depanya.jika kemampuan
bereksistensi ini di miliki oleh peserta didik maka mereka akan merencanakan rencana
untuk dirinya,sehingga kehidupanya akan semakin maju.
C.
Kata
Hati
Kata
hati biasa juga disebut dengan hati nurani atau dalam bahasa arabnya Dhomir
yaitu hati kecil ppada setiap manusia.hati sangat mempengaruhi suatu keputusan
manusia dalam menentukan tindankan,atau yang sering di sebut tindakan manusia
depengaruhi oleh hati manusia.sehingga jika hati manusia tersebut baik maka
tindakan,sifat,perilaku,dan kecerdasan akalnya juga baik pula.telah dikatakan
dalam alquran yaitu dalam diri manusia terdapat segumpal daging,apabila daging
itu baik maka baik pula seluruh perilakunya.dan apabila rusak maka buruk
seluruh perbuatanya. Segumpal darah tersebut adalah hati.jadi kata hati itu
adalah keputusan tentang baik atau benar dan buruk atau salah bagi maniusia sebagai
manusia.kata hati juga sebagai petunjuk bagi moral atau perbuatan.usaha untuk
mengubah mata hati yang tumpul menjadi tajam adalah dengan cara pendidikan kata
hati (gewetan forming)realisasinya dapat ditempuh dengan melatih kecerdasan dan
kepekaan emosi.hal ini penting sejali bagi pendidikan,karena tanpa manusia
dengan kata hati yang tajam maka moral dan mental manusia akan rusak.
D.
Moral
Moral
biasa juga disebut dengan etika.pendidikan moral juga sering disebut dengan
pendidikan kemauan.moral sangat berkaitan erat dengan kata hati.jika manusia
mempunyai kata hati yang tajam maka manusia tersebut mempunyai moral yang
baik.dengan kata lain perbuatan manusia adalah implementasi dari kata
hatinya.untuk menjembatani jarak antara keduanya masih ada aspek lain,yaitu
kemauan. Moral dapat mempengaruhi mental manusia untuk berbuat sesuatu.baik dan
buruk perbuatan manusia juga dipengaruhi oleh moral tersebut.kita dapat
membayangkan bila di dunia ania tidak ada pendidikan moral,maka manusia akan
memiliki moral yang buruk dan bahkan tidak bermoral. Apa bedanya manusia dengan
hewan jika manusia tidak bermoral.maka pendidikan moral ini sangatlah penting
bagi manusia.
E.
Tanggung
Jawab
Tanggung
jawab merupakan kesediaan / kesanggupan untuk menanggung dari perbuatan yang
telah di lakukan,atau tuntutan tuntutan yang telah di jatuhkan kepada individu
manusia.tamggung jawab dibagi menjadi tiga,yaitu tanggung jawab terhadap diri
sendiri,orang lain (masyarakat),dan tanggung jawab kepada Tuhan.tanggung jawab
terhadap diri sendiri berarti menanggung tntutan kata hati,misalnya dalam
bentuk penyesalan.bertanggung jawab kepada masyarakat berarti menanggung
tuntutan norma – norma sosial. Bentu tuntutanya seperti cemoohan
masyatakat,hokum penjara dll.sedangkan tanggung jawab kepad tuhan berarti
menanggung tuntutan norma – norma agama,misalnya perasaan berdosa dan terkutuk.
Tanggung jawab sangat berhubungan erat dengan kata hati dan moral.eratnya
hubungan antara ketiganya terlihat dalam hal ketersediaan seseorang untuk
bertanggung jawab.bagaimana jika tanggung jawab tidak dimiliki oleh
manusia,pasti kita dapat memikirkan bahwa manusia tidak ada bedanya dengan
seekor hewan.oleh karena itu pendidikan tanggung jawab sangat diperlukan.
F.
Rasa
Kebebasan
Kebebasan
merupakan kemerdekaan yang terlibat sesuai kodrat manusia.kemerdekaan dalam
arti yang sesungguhnya memang belangsung dalam sebuah keterikatan.yaitu bebas
berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan kodrat manusia.karena tanpa
kebebasan mustahil untuk manusia melatih ketajaman hati.dampaknya adalah manusia tersebut akan mengalami krisis
mental,yang berdampak pada penurunan moral dan tanggung jawab.sehingga manusia
tisak ada bedanya dengan hewan.
G.
Kewajiban
Dan Hak
Kewajiban
dan hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia
sebagai mahkluk sosial.tidak ada hak yang tanpa kewajiban.satu sisi memberi hak
maka di sisi lain ada pihak yang mendapatkan kewajibanya.kewajiban dan hak
merupakan sesuatu yang bersifat kondisional dan fleksibel sesuai dengan keadaan
tertentu.meskipun kita mempunyai hak penuh tetepi sebagai manusia kita
mempunyai toleransi – toleransi dalam mendapatkan hak kita.sebagai manusia kita
tidak dapat mengambil seluruh hak kita,karena semua,kerena tergantung oleh
kondisi dan situasi.dalam kenyataan hidup sehari – hari umumnya hak di
asumsikan sebagai hal yang menyenangkan,tetapi sebaliknya dengan kewajiban
diasumsikan sebagai beban yang selalu menghantui.sebagai mahkluk social maka
manusia yang sesungguhnya akan melakukan kewajibanya dengan baik,karena menurut
Drijarkara kaewajiban adalah keniscayaan.jika seseorang melakukan kewajiban
niscaya nilai martabat seorang tersebut akan semakin tinggi di
masyarakat.dengan kata lain kewajiban adalah keluhuran.kemampuan menghayati
kewajiban tersebut tidak datang secara tiba – tiba,akan tetapi dapat ditempuh
dengan pendidikan disiplin.pendidikan disiplin ini harus dipupuk sejak
dini.disiplin menurut selo sumarjan meliputi empat aspek,yaitu (1) disiplin,
(2) nasional,(3 )disiplin sosial, (4) disiplin efektif,dan disiplin agama.oleh
Karena itu pendidikan disiplin ini sangatlah penting,karena tanpa disiplin maka
hilanglah keinginan seseorang untuk melakukan kewajiban.manusia harus melakukan
kewajibanya demi mendapatkan haknya.karena ini merupakan hokum sebab akibat.
H.
Kemampuan
Menghayati Kebahagiaan
Kebahagiaan/bahagia
adalah proses integrasi diri yang menyenangkan maupun yang pahit (tidak
menyenangkan) dan menghasilkan suatu penghayatan hidup. Kebahagiaan tersebut
terletek pada keadaan sendiri secara factual ataupun rangkaian prosesnya maupun
perasaan yang diakibatkan.tetapi terletek pada kesanggupan menghayati semua itu
dengan keheningan jiwa dan mendudukan hal tersebut dengan di dalam rangkaian
atau tiga hal, yaitu usaha,norma – norma,dan takdir.disini yang dimaksud dengan
usaha adalah perjuangan terus menerus untuk mengatasi masalah hidup.selanjutnya
usaha tersebut harus bertumpu pada norma – norma. Kebahagiaan adalah hidup yang
tentram,dimana hidup tanpa tehanan – tekanan.selanjutnya yaitu takdir,takdir
merupakan rangkaian yang tidak dapat di pisahkan dalam proses terjadinya
kebahagiaan.komponen takdir ini erat hubunganya dengan usaha.dan kebahagiaan
hanya dapat diraih oleh mereka yang bersyukur,kerena tanpa syukur kita akan
selalu merasa kurang dan akibatnya beban hidup seseorang akan meningkat,hal ini
membuat hidup seseorang menjadi tidak bahagia.
Kebahagiaan
dapat diusahakan peningkatanya,ada dua hal yang harus dikembangkan untuk
meningkatkan kebahagiaan yaitu kemampuan berusaha dan kemampuan menghayati
hasil usaha.dengan demikian pendidikan mempunyai peranan penting sebagai wahana
untuk mencapai kebahagiaan,Terutama kebahagiaan agama.karena manusia adalah
mahkluk yang serba terhubung yaitu terhubung dengan masyarakat,terhubung dengan
dirinya sendiri,dan terhubung dengan Tuhan.manusia yang menghayati kebahagiaan
adalah pribadi manusia yang menghayati segenap keadaan dan kemampuanya.jadi
kemampuan menghayati kebahagiaan ini perlu ditanamkan untuk mencapai
keseimbangan hubungan,yaitu hubungan manusia dengan alam/lingkungan,hubungan
manusia dengan dirinya sendiri dan orang lain,dan hubungan manusia dengan
Tuhan.
Demikian
penjelasan mengenai karakteristik manusia yang tidak dimiliki oleh mahkluk
lain.dimana terdapat delapan masam karaktreristik yang semuanya apabila di
pelajari dan di ajarkan maka akan menjadi manusia yang berbudi luhur,tanggung
jawab,bermoral,dan mampu bersyukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar