setelah kita bahas tentang cetak offset, ada kalanya kalu kita mengetahui tentang sejarahnya. coba simak cerita di bawah ini.
Gb. Alois Senefelder
Pada taraf permulaan , Alois Senefelder yang berasal dari Bayern Jerman dan dilahirkan di
Praha 06 november 1771 mempergunakan tembaga yang dietsa.Tetapi harga tembaga
sangat mahal dan memerlukan waktu lama dalam menggosok pelat yang akan
digunakan.Kemudian selanjutnya ada gagasan untuk menuangi batu yang ditulis
dengan larutan sendawa sehingga gambar diatasnya akan ternaikan (muncul). Ia
berhasil dan bagian yang terkena lemak dan sampingnya sedikit termakan oleh
asam , akhirnya mencuat sekitar 1mm diatas bagian yang tidak termakan oleh
asam.
Sekitar
tahun 1796 , Alois Senefelder menemukan
cara mencetak semacam ini yang dinamakan cetak batu lithografi , dan setelah
melakukan eksperimen selanjutnya yaitu sekitar kurang lebih satu tahun ketika
saat diketahuilah bahwa pengetsaan lebih rendah dari bagian yang tidak mencetak
tidak perlu lagi karena pengetsaan membuat bagian yang tidak mencetak menentang
lemak dan menerima air (prinsip lithografi). Kejadian inilah yang disebut
dengan PRINSIP LITHOGRAFI (cetak datar) yaitu
dimana terjadi tolak menolak antara air dan lemak (tinta).
Setelah
ditemukan pemotretan LJM Daguere dari
Prancis , maka sejak saat itu pembuatan
gambar di atas batu dengan tangan tidak lagi digunakan karena hasilnya lambat
dan pada perkembangan berikutnya sebagai acuan
digunakanlah bahan yang terbuat dari pelat logam aluminium , yang
digunakan saat ini.
Bahan ini adalah yang paling
terbaik dari jenis logam lainnya sebagai pelat offset , lebih mudah dikerjakan
dan ditangani dari pada bahan lainnya sebagai bahan cetak. Dikatakan cetak
datar karena acuan cetaknya, dimana pada bagian bidang tidak mencetak ( non
image) dan bagian cetak (image permukaannya datar).
Dan dikatakan cetak
offset karena cetaknya dilakukan tidak langsung, jadi alih tinta dari acuan
cetak dipindahkan dahulu ke media perantara (blanket) kemudian dipindahkan pada
kertas yang akan dicetak.
Pada
tahun 1851, G.Sigl membuat mesin
cetak batu pertama.Mesin ini menggunakan satu rol tinta, oleh karena itu
hasilnya kurang baik,akan tetapi mesin ini mengalami kemajuan pada
periode-periode perkembangan selanjutnya.
Gb. Georg Sigl (G.Sigl)
Pada
tahun 1984, Marinone membuat mesin
cetak yang terbuat dengan susunan silinder
yangdibungkus dengan bahan elastic,sebagai bahan perantara untuk
memindahkan gambar dari silinder plat ke kertas secara tidak langsung.
Kemudian
pada tahun 1906,Caspar Herman seorang
warga Negara Jerman yang berimigrasi ke Amerika juga membuat mesin cetak yang
memakai silinder tambahan untuk ditempatkan lembar kain karet. Penggunaan kain
karet ini memungkinkan mesin mencetak dengan jumlah cukup banyak dan dapat
mencetak untuk berbagai jenis kertas, terutama
mencetak kertas yang permukaannya licin. Karena kerataan tinta lebih baik dari
pada mencetak pada kertas yang permukaannya kasar.
Gb. Caspar herman
Dari
tahun ke tahun mesin cetak offset mengalami penyempurnaan yang menghasilkan
mesin-mesin cetak offset modern, dari ukuran dan type yang berbeda beda. Pada
tahun yang sama yaitu 1906, Rubel
dari Amerika mempunyai gagasan mempergunakan prinsip cetak offset untuk
diterapkan pada cetak rotasi. Kemudian ia menghubungi pabrik mesin Otter dan pabrik ini membuat mesin
rotasi offset pertama.
dan dampai saat ini mesin cetak offset semakin berkembang pesat sesuai dengan kemajuan teknologi.
Gb. Digital offset printing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar