Pada dasarnya
sebuah mesin cetak dibuat untuk melakukan pemindahan lapisan tinta dari acuan
cetak ke bahan cetak secara terus menerus dalam posisi tertentu sebanyak jumlah
tertentu pula. Dengan demikian sebuah mesin cetak harus mampu melakukan
kegiatan proses cetak, meletakkan bahan cetak pada posisi yang telah ditentukan
dan kemudian menekan bahan cetak kepada acuan cetak dan memisahkannya kembali.
1.
Bagian pembentuk gambar tertentu yang
akan menentukan baian mana yang menerima tinta dan bagian mana yang tidak
menerima tinta, yang disebut dengan acuan cetak.
2.
Bagian yang memiliki sistem untuk memberi
lapisan tinta kepada acuan cetak secara terus menerus dengan jumlah (tebal)
lapisan yang konstan.
3.
Bagian yang akan melakukan pemindahan
lapisan tinta dari acuan cetak ke bahan cetak.
4.
Bagian yang akan memberikan bahan cetak
dari penumpukannya ke dalam posisi tertentu untuk dicetakkan dan kemudian memisahkannya
kembali dari acuan dan menempatkannya ke dalam tumpukan yang lain.
Sejalan dengan
perkembangan konstruksi mesin cetak, keempat bagian tersebut selanjutnya
menjadi lebih dikenal dengan sebutan unit-unit karena masing-masin unit terdiri
dari beberapa komponen yang saling terkait dengan penamaan (nama) yang sesuai
dengan fungsi masing-masing unit tersebut.
Unit-unit/bagian tersebut adalah :
- pemasukan (feeder)
- penintaan (inking)
- pembasahan (dampening)
- pencetakan (printing)
- pengeluaran (delivery)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar