Engine
adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah energi panas yang
dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak.
A. Internal Combustion
Engine
Mesin pembakaran dalam
merupakan sebuah mesin yang proses pembakarannya berada di dalam ruang tertutup
atau sering disebut dengan istilah ruang bakar (combustion
chamber).
Campuran udara dan bahan bakar
akan dihisap masuk ke dalam ruang bakar lalu kemudian akan di bakar di dalam
ruang bakar tersebut untuk menghasilkan tenaga ledakan pembakaran yang nantinya
digunakan sebagai tenaga putar untuk menggerakkan kendaraan.
Contoh mesin pembakaran dalam
sering kita temui pada kendaraan-kendaraan baik sepeda motor, mobil, bus, truk
dan lain sebagainya. Mesin pembakaran dalam sendiri berdasarkan jenis bahan
bakar yang digunakan antara lain mesin bensin dan mesin diesel.
Macam-macam mesin pembakaran dalam apabila
dilihat dari prinsip kerjanya antara lain mesin Piston, Wankel dan Rotational
Motion Type.
Kelebihan mesin pembakaran
dalam dibandingkan dengan mesin pembakaran luar antara lain :
1.
Pemakaian
bahan bakar yang digunakan akan lebih hemat karena mesin pembakaran dalam
memiliki efiiensi panas yang lebih baik.
2.
Konstruksi
mesin lebih sederhana (kecil) karena tidak seperti pada mesin pembakaran luar
yang memerlukan komponen tambahan, misalnya pada mesin uap maka mesin tersebut
memerlukan ketel uap.
3.
Karena
konstruksi mesin sederha maka mesin pembakaran dalam ini tidak memerlukan
tempat yang luas atau tidak memakan tempat dibandingkan dengan mesin pembakaran
luar/
4.
Lebih
cepat dan lebih mudah untuk dijalankan (dioperasikan).
1.
Piston
Engine
Adalah sebuah internal combustion engine
yang menggunakan piston dalam pengoperasianya.
Internal combustion engine yang menggunakan
piston ada dua tipe yaitu Diesel dan spark ignited.
A.
Diesel
engine.
Motor bakar diesel biasa disebut juga
dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi) adalah motor bakar pembakaran
dalam yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar
bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak
menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Mesin ini ditemukan pada
tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893.
Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam
bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition
Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (biodiesel).
Mesin ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Mesin diesel memiliki efisiensi termal
terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam maupun pembakaran luar
lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel
kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal
lebih dari 50%.
Mesin diesel dikembangkan dalam versi
dua-tak dan empat-tak. Mesin ini awalnya digunakan sebagai pengganti mesin uap.
Sejak tahun 1910-an, mesin ini mulai digunakan untuk kapal dan kapal selam,
kemudian diikuti lokomotif, truk, pembangkit listrik, dan peralatan berat
lainnya. Pada tahun 1930-an, mesin diesel mulai digunakan untuk mobil. Sejak
saat itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat dan menurut British Society
of Motor Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang terjual di Uni
Eropa adalah mobil bermesin diesel, bahkan di Prancis mencapai 70%.
Mesin Diesel dua tak
Mesin
diesel 2 tak menggunakan 2 langkah atau two-stroke dalam menempuh satu kali
siklus kerja. Sementara tiap langkah, itu membutuhkan setengah putaran engkol.
Jadi bisa dikatakan prinsip kerja motor diesel 2 langkah adalah mesin yang
mengubah energi panas (kimiawi) menjadi energi gerak dengan satu kali putaran
engkol.
Energi
panas, dihasilkan dari pembakaran antara solar dan oksigen yang dikompresi.
Hasil dari pembakaran tersebut akan menimbulkan daya ekspansi yang mendorong
piston untuk bergerak.
Cara
Kerja mesin Diesel 2 tak
1. Langkag Hisap dan Usaha
Langkah
hisap adalah proses pemasukan udara kedalam silinder mesin, sementara langkah
kompresi adalah proses pemampatan udara ke bentuk yang lebih padat sehingga
suhu udara meningkat.
Pada
mesin 4 tak, kedua proses ini terletak dalam langkah yang berbeda. Namun pada
sistem 2 tak, kedua langkah ini terjadi dalam satu langkah secara bergantian.
Dimulai
dari piston yang ada di TMB (titik mati bawah), saat piston ada di TMB udara
akan masuk melalui lubang udara yang ada di sekitar dinding silinder. Udara ini
dapat terdorong masuk karena pada saluran intake terdapat blower atau turbo yang
mendorong udara ke arah mesin.
Lalu
piston akan bergerak naik, pergerakan ini akan membuat lubang udara tertutup
oleh dinding piston. Akibatnya, ketika piston baru bergerak ¼ ke TMA kompresi
udara akan dimulai.
Ketika
piston mencapai TMA, udara sudah berhasil dipampatkan sehingga suhunya naik dan
siap untuk dilakukan pembakaran.
Langkah
usaha adalah proses terjadinya pembakaran, sementara langkah buang adalah
proses pembuangan gas sisa pembakaran dari mesin ke knalpot.
Langkah
usaha akan terjadi ketika piston mencapai TMA di akhir langkah kompresi, saat
ini injektor akan mengabutkan sejumlah solar kedalam udara bertekanan tinggi
tersebut. Hasilnya solar akan terbakar dengan sendirinya.
Mengapa
solar bisa terbakar ?
Ini
karena suhu pada udara yang dikompresi melebihi titik nyala solar. Sehingga,
solar akan membara apabila dimasukan kedalam udara bersuhu tinggi tersebut.
Hasil
dari pembakaran itu akan menimbulkan daya ekspansi yang mendorong piston
bergerak ke TMB. Sebelum piston mencapai TMB, katup buang akan terbuka. Dalam
posisi ini, lubang udara juga akan terbuka karena posisi piston ada di bawah.
Sehingga udara yang dihembuskan oleh blower akan mendorong gas sisa pembakaran
untuk keluar melewati katup buang.
Katup
buang akan tertutup saat piston akan kembali naik ke TMA. Proses ini akan terus
berlanjut hingga suplai solar dihentikan.
Mesin Diesel 4 Tak
Penamaan
4 tak itu memiliki arti 4 langkah, atau dalam bahasa Inggris 4-stroke. Yang
artinya mesin ini memiliki empat langkah dalam satu siklus kerja. 4 langkah itu
adalah :
1) Langkah
hisap
2) Langkah
kompresi
3) Langkah
usaha
4) Langkah
buang
antara
mesin diesel 2 tak dan 4 tak bisa dilihat perbedaannya, mesin diesel 2 tak
menghasilkan satu kali pembakaran setiap satu putaran engkol. Hasilnya tenaga
lebih besar namun bahan bakar lebih boros. Sementara mesin diesel 4 tak,
menghasilkan satu kali pembakaran setiap dua kali putaran engkol. Hasilnya
bahan bakar lebih irit namun power kalah. Berikut cara kerja mesin diesel 4 tak
:
1) Langkah
hisap
Langkah
hisap adalah proses masuknya udara kedalam ruang silinder. Pemasukan udara ini
terjadi ketika piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati
bawah). Gerakan ini akan memperbesar volume didalam silinder mesin, sehingga udara
dari luar masuk melewati intake valve.
2) Langkah
kompresi
Langkah
kompresi adalah proses pemampatan udara didalam ruang silinder. Mengapa udara
perlu dimampatkan ? ini terkait proses pembakaran solar.
Mungkin
anda tahu kalau mesin diesel itu tidak dilengkapi busi, itu karena mesin diesel
dapat melakukan pembakaran tanpa percikan api dari busi. Ini dikenal dengan self
combustion.
Namun,
agar terjadi self combustion maka udara harus dipampatkan atau dikompresi
hingga suhunya naik melebihi titik bakar solar. Dengan demikian, solar yang
diinjeksikan kedalam udara bersuhu tinggi dapat terbakar dengan sendirinya.
Langkah
kompresi ini berlangsung seusai langkah hisap, ketika piston sudah sampai ke
TMB diakhir langkah hisap, piston akan kembali naik ke TMA. Akibatnya ada
penyempitan volume silinder. Pada kondisi ini baik intake valve maupun exhaust
valve tertutup, sehingga penyempitan ruang silinder ini akan mengkompresi udara
yang ada didalamnya.
3) Langkah
Usaha
Langkah
usaha atau langkah pembakaran adalah proses terjadinya pembakaran didalam
mesin. Pada proses inilah solar dimasukan melalui injektor kedalam ruang bakar.
Seperti yang kita bahas, udara akan mengalami peningkatan suhu karena terus
dikompresi. Dan ketika piston mencapai TMA, udara tersebut sudah dalam level
suhu tertingginya (melebihi titik bakar solar) saat inilah solar dikabutkan
melalui injektor. Hasilnya, terjadilah pembakaran yang menghasilkan daya
ekspansi.
Daya
ekspansi ini akan mendorong piston untuk bergerak ke bawah sampai ke TMB.
4) Langkah
Buang
Langkah
buang adalah proses pengeluaran gas sisa pembakaran dari dalam ruang bakar.
Proses ini terjadi saat piston kembali naik ke TMA seusai terkena daya ekspansi
pembakaran.
Saat
langkah ini, exhaust valve terbuka sehingga gerakan naik piston akan mendorong
gas sisa pembakaran untuk keluar ke knalpot.
Ketika
piston mencapai TMA diakhir langkah buang, maka inilah yang disebut dengan satu
siklus mesin 4 tak. Satu siklus mesin 4 tak ini terdiri dari empat langkah,
yang masing-masing langkah membutuhkan setengah putaran engkol. Sehingga untuk
menyelesaikan satu siklus full, dibutuhkan 2 putaran engkol.
Mesin
diesel dari model ruang bakarnya dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Indirect
Combustion
Indirect
injection berasal dari dua kata, in (anti/tidak) dan direct (langsung).
Sehingga bisa diartikan bahwa diesel indirect injection adalah sebuah mesin
diesel yang melaksanakan pembakaran tidak secara langsung.
Pembakaran
tidak langsung artinya, proses pembakaran mesin tidak secara langsung pada
ruang piston, namun terdapat sebuah combustion camber yang terletak terpisah
dengan ruang piston namun masih memiliki saluran ke ruang piston. Sehingga saat
terjadi pembakaran, energi akan tersalurkan ke piston dan akan membuat mesin
bekerja maksimal.
Tujuan
pembakaran tidak langsung ini adalah agar mesin diesel khususnya mesin diesel
menengah ke bawah dapat bekerja lebih efisien, dengan menciptakan sebuah
ruangan dimana udara dapat menggumpal dengan tekanan yang tinggi. Sehingga saat
solar keluar dari injector, pembakaran dapat berlangsung dengan baik.
Pada
mesin diesel berkapasitas besar seperti pada truck tronton dan bus, jenis
pembakaran indirect tidaklah efektif. Karena sudah mengusung displacement yang
besar, sehingga ruang bakar juga memiliki volume yang besar pula. Untuk itu
jenis mesin diesel dengan displacement besar banyak menggunakan sistem bahan
bakar direct injection.
Secara
umum baik mesin diesel direct injection atau bukan, memiliki komponen dengan
fungsi yang sama. Namun pada sistem indirect, ada beberapa komponen yang nihil
pada sistem direct injection.
·
Glow plug
Glow
plug atau busi pijar adalah komponen pada mesin diesel yang berfungsi untuk
memanaskan ruang bakar saat kondisi suhu mesin masih dingin. Cara kerja glow
plug adalah dengan mengubah energi listrik menjadi panas melalui kawat yang
memijar bila dialiri arus listrik.
Pada
sistem injeksi tidak langsung, busi pijar menjadi komponen wajib karena akan
sangat membantu khususnya saat start dingin. Tapi tidak menutup kemungkinan
sistem direct injection untuk menggunakan komponen ini. Untuk mesin CRDI dengan
kapasitas menengah juga banyak menggunakan glow plug untuk membantu
menghidupkan mesin di pagi hari.
·
Combustion Chamber
Sebetulnya,
baik mesin bensin atau mesin diesel harus memiliki ruang bakar yang akan
digunakan sebagai tempat terjadinya pembakaran. Namun pada mesin diesel
khususnya indirect injection, ruang bakar diletakan terpisah dari piston.
Umumnya mang ruang bakar terletak tepat diatas piston agar hasil panas
pembakaran langsung digunakan untuk menggerakan mesin.
Namun
pada mesin diesel, memiliki perbandingan kompresi yang tinggi. Sehingga ruang
bakar juga menjadi lebih kecil. Jika mesin ini memiliki displacement besar
tentu tidak masalah, tapi jika mesin diesel cc kecil maka akan menyulitkan
proses pembakaran. Untuk itulah combustion chamber dibuat agar udara dapat
lebih menggumpal pada suatu ruang.
Cara
Kerja Sistem injeksi tidak langsung mesin diesel Sistem indirect injection
hanya memiliki perbedaan saat langkah kompresi dan usaha. Sementara secara
umum, cara kerja mesin diesel indirect injection sama dengan prinsip kerja
mesin diesel umum. Sebelum menyalakan mesin diesel indirect, terlebih dahulu
mengaktifkan glow plug selama sekitar 1 menit agar suhu pada ruang bakar
meningkat.
Keuntungan
dari Indirect Injection:
Ø Tingkat
turbulen yang tetap tinggi di berbagai putaran mesin
Ø Tidak
memerlukan sistem injeksi yang tinggi
Ø Kecil
kemungkinan untuk terjadinya penyumbatan pada injektor
Kerugian
dari Indirect Injection:
Ø Konsumsi
BBM yang kurang efisien dan perpindahan panas yang rendah
Ø Rasio
kompresi yang lebih tinggi dibutuhkan saat start
2) Direct
Injection
Sistem
direct injection adalah sistem dimana bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang
bakar yang terletak pada bagian mahkota pada piston. Untuk menghasilkan
campuran bahan bakar dan udara lebih efektif, maka digunakan nozzle dengan type
hole. Pada type direct injection, piston memiliki cavity di bagian muka piston.
Keuntungan
dari penggunaan sistem ini :
Ø Hemat
bahan bakar
ü Karena
bahan bakar diinjeksikan secara langsung ke dalam ceruk pada mahkota dari
piston, energi yang di hasilkan pada langkah usaha digunakan sepenuhnya untuk
menekan piston ke TMB.
ü Karena
tidak memiliki lubang penghubung antara ruang bakar mula dan ruang bakar utama,
sehingga tidak mengalami kerugian pada saat campuran udara dan bahan bakar
melewati saluran penghubung.
ü karena perbandingan kompresi yang rendah pada
type ini, akan mengurangi kerugian gesekan yang disebabkan oleh gerakan piston
ring dengan cylinder liner.
Ø Daerah
penyalaan dari ruang bakar lebih kecil sehingga kerugian panas akibat adanya
air pendingin dapat dikurangi.
Ø Kompresi
rasio yang rendah, memudahkan pencapaian TMA pada saat menghidupkan mesin
dengan tangan dan engkol starter
Ø Kerugian
panas dan gesekan yang kecil, maka tidak memerlukan alat penyalaan awal
(preheating)
Ø Karena
konstruksinya yang tanpa ruang bakar mula, beban panas akan menjadi lebih
kecil, sehingga tidak ada distorsi pada kedudukan katup (valve seat) maupun
keretakan pada cylinder head karena panas berlebihan.
Kerugian dari Direct Injection:
Ø Cederung
suara mesin lebih kasar dan bising
Ø Lebih
rentan terhadap penyumbatan dalam injektor karena lubang injektor lebih kecil
Ø Output
tenaga yang cenderung lebih kecil
Ø Turbulensi
kecil pada kecepatan rendah
B.
Spark
Ignited Engine
Spark
Ignited Engine atau biasa di sebut dengan OTTO engine atau mesin bensin adalah
sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses
pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.
Mesin
bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan
udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses
pembakaran.
Pada
mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan
sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang
bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas,
pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur
dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan
sendirinya.
Pada
mesin bensin, umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang
bakar, pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem
injeksi. Bahan bakar yang becampur udara mengalir kedalam ruang bakar dan
dikompresikan dalam ruang bakar, kemudian dipercikan bunga api listrik yang
berasal dari busi. Karena itu motor bensin disebut juga sebagai spark ignation
engine. Ledakan yang terjadi dalam ruang bakar mendorong torak, kemudian
mengerakan poros engkol untuk didistribusikan ke roda.
Tipe-tipe
mesin bensin berdasarkan siklus proses pembakaran adalah:
Ø Mesin
dua tak, memerlukan dua langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
Ø Mesin
empat tak, memerlukan empat langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
Ø Mesin
enam tak, memerlukan enam langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
Ø Mesin
wankel (rotary engine/wankel engine). memerlukan satu putaran penuh rotor dalam
satu siklus pembakaran.
a.
Mesin
Bensin 2 tak
Motor bakar dua tak adalah mesin pembakaran
dalam yang dalam satu siklus pembakaran akan mengalami dua langkah piston,
berbeda dengan putaran empat-tak yang mengalami empat langkah piston dalam satu
kali siklus pembakaran, meskipun keempat proses intake, kompresi, tenaga dan
pembuangan juga terjadi.
Prinsip kerja Motor bakar dua tak yakni
dengan menghasilkan satu siklus di setiap putarannya. Artinya satu putaran
engkol berarti satu siklus mesin.
Ini sangat berbeda dengan motor bakar 4 tak
yang memiliki dua putaran engkol dalam satu siklus kerja mesin. Motor 4 tak
memiliki 4 langkah dimana setiap langkah itu memakan setengah putaran engkol,
sementara motor 2 tak itu hanya memiliki 2 langkah sehingga cukup 1 putaran
untuk menghasilkan siklus kerja mesin.
Langkah
pertama adalah ketika piston turun dari TMA ke TMB. Pada proses ini terjadi
pembesaran volume silinder karena saat posisi piston diatas, volume silinder
akan sangat minim. sementara ketika piston bergerak bawah, maka volumenya
berangsur membesar.
Pembesaran
volume silinder ini menyebabkan adanya kevakuman (daya hisap). Sebaliknya,
dibagian crankcase justru terjadi pengecilan volume karena piston bergerak
kearah bawah.
pada
saat piston bergerak kebawah, dinding piston akan menutup saluran intake,
sehingga udara didalam crankcase
akan mengalir ke combustion chamber melalui transfer port.
Ketika piston bergerak dari TMB ke TMA, maka
akan terjadi pengecilan volume ruang bakar, pergerakan piston ke atas, juga
akan menutup transfer port dan exhaust port. Sehingga pergerakan piston ini
akan mengkompresi udara dan bensin yang sebelumnya sudah masuk ke ruang bakar.
Disisi lain pada crankcase, gerakan piston ke atas menyebabkan pembesaran volume. Saat langkah ini, saluran intake akan kembali terbuka dan campuran udara bensin kembali masuk ke crankcase. Ketika piston sudah mencapai puncak, maka busi akan menyala. Saat ini tekanan kompresi sudah sangat tinggi akibatnya terjadilah pembakaran. Pembakaran ini akan mendorong piston berekspansi, sehingga piston bergerak ke arah bawah. ketika piston bergerak kebawah, saluran exhaust dan transfer port akan terbuka sehingga udara bersih dari crankcase akan mendorong gas sisa pembakaran keluar melalui exhaust port.
Disisi lain pada crankcase, gerakan piston ke atas menyebabkan pembesaran volume. Saat langkah ini, saluran intake akan kembali terbuka dan campuran udara bensin kembali masuk ke crankcase. Ketika piston sudah mencapai puncak, maka busi akan menyala. Saat ini tekanan kompresi sudah sangat tinggi akibatnya terjadilah pembakaran. Pembakaran ini akan mendorong piston berekspansi, sehingga piston bergerak ke arah bawah. ketika piston bergerak kebawah, saluran exhaust dan transfer port akan terbuka sehingga udara bersih dari crankcase akan mendorong gas sisa pembakaran keluar melalui exhaust port.
Ø Kelebihan motor bakar dua tak
ü Top
RPM mesin lebih tinggi
ü Tenaga
mesin juga lebih besar
ü Suara
lebih nyaring
Ø Kekurangan motor bakar dua tak
ü Bensin
lebih boros
ü Perlu
oli samping
ü Emisi
sangat buruk
b.
Mesin
Bensin 4 tak
Four stroke engine adalah sebuah mesin dimana
untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun
piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran noken as (camshaft).
Empat proses tersebut
terbagi dalam siklus :
a) Langkah
hisap : Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam
silinder. Sebagaimana tenaga mesin
diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang terbakar selama proses
pembakaran.
Prosesnya adalah :
1. Piston
bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
2. Klep
inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder,
3. Kruk
As berputar 180 derajat,
4. Noken
As berputar 90 derajat,
5. Tekanan
negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder.
b) Langkah
Kompresi : Langkah KompresiDimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong
ke arah ruang bakar akibat momentum dari kruk as dan flywheel.Tujuan dari
langkah kompresi adalah untuk meningkatkan temperatur sehingga campuran
udara-bahan bakar dapat bersenyawa. Rasio kompresi ini juga nantinya
berhubungan erat dengan produksi tenaga.
Prosesnya
sebagai berikut :
1. Piston
bergerak kembali dari TMB ke TMA
2. Klep
In menutup, Klep Ex tetap tertutup
3. Bahan
Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber)
4. Sekitar
15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api dan memulai proses
pembakaran
5. Kruk
as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
6. Noken
as mencapai 180 derajat
c) Langkah Tenaga : Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as. Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk as membantu piston melakukan siklus berikutnya.
Prosesnya sebagai
berikut :
1. Ledakan
tercipta secara sempurna di ruang bakar
2. Piston
terlempar dari TMA menuju TMB
3. Klep
inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang mulai
sedikit terbuka.
4. Terjadi
transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as
5. Putaran
Kruk As mencapai 540 derajat
d) Langkag Buang : Langkah
buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang
lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari
silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total,
dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama
pemasukkan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan.
Prosesnya adalah :
1. Counter balance weight pada kruk as memberikan gaya normal
untuk menggerakkan piston dari TMB ke TMA
2. Klep Ex terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh
3. Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui
port exhaust menuju knalpot
4. Kruk as melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat)
5. Noken as menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat)
OVERLAPING
Overlap adalah sebuah kondisi dimana kedua
klep intake dan out berada dalam possisi sedikit terbuka pada akhir langkah
buang hingga awal langkah hisap.
Berfungsi untuk efisiensi kinerja dalam mesin
pembakaran dalam. Adanya hambatan dari kinerja mekanis klep dan inersia udara
di dalam manifold, maka sangat diperlukan untuk mulai membuka klep masuk
sebelum piston mencapai TMA di akhir langkah buang untuk mempersiapkan langkah
hisap. Dengan tujuan untuk menyisihkan semua gas sisa pembakaran, klep buang
tetap terbuka hingga setelah TMA. Derajat overlaping sangat tergantung dari
desain mesin dan seberapa cepat mesin ini ingin bekerja.
manfaat dari proses
overlaping :
1. Sebagai
pembilasan ruang bakar, piston, silinder dari sisa-sisa pembakaran
2. Pendinginan
suhu di ruang bakar
3. Membantu
exhasut scavanging (pelepasan gas buang)
4. memaksimalkan
proses pemasukkan bahan-bakar
Dari jenis bahan bakarnya otto engine
memiliki dua klasifikasi yaitu bahan bakar gas dan bahan bakar minyak yaitu
bensin.
2.
Wankel
/ Rotari engine
Mesin wankel atau disebut juga mesin
rotary adalah mesin pembakaran dalam yang digerakkan oleh tekanan yang
dihasilkan oleh pembakaran diubah menjadi gerakan berputar pada rotor yang menggerakkan
sumbu.
Mesin ini dikembangkan oleh insinyur
Jerman Felix Wankel. Dia memulai penelitiannya pada awal tahun 1950an di NSU
Motorenwerke AG (NSU) dan prototypenya yang bisa bekerja pada tahun 1957. NSU
selanjutnya melisensikan konsepnya kepada beberapa perusahaan lain di seantero
dunia untuk memperbaiki konsepnya.
- Posisi
rotor sisi a merupakan proses langkah hisap, pada langkah hisap campuran udara
dan bahan bakar dihisap masuk ke ruang vakum.
- Posisi
rotor sisi b awal merupakan proses langkah kompresi, pada langkah ini campuran
udara dan bahan bakar dikompresikan, posisi rotor sisi b akhir merupakan proses
langkah usaha, pada langkah ini busi membakar campuran udara dan bahan bakar,
tekanan tinggi hasil dari pembakaran menghasilkan ledakan dan menimbulkan
tenaga untuk menggerakkan rotor.
- Posisi
rotor sisi c merupakan proses langkah pembuangan, pada langkah ini tekanan
tinggi hasil pembakaran keluar melalui exhaust port menuju knlapot.
3. Rotational
Motion Type Engine
a. Turbin
Gas
Turbin
gas/ Gas-turbine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk
memutar turbin dengan memanfaatkan kompresor dan mesin pembakaran internal. Di
dalam turbin gas, energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui
udara bertekanan yang memutar sudu turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem
turbin gas terdiri dari tiga komponen utama, yaitu kompresor, ruang bakar dan
turbin.
Turbin
gas digunakan sebagai penggerak generator listrik. Agar turbin dapat berputar,
dibutuhkan beberapa komponen yang lain. Turbin gas merupakan serangkain
komponen yang dirangkai menjadi kesatuan yang dinamakan siklus brayton. Siklus
ini terdiri dari kompresor, combuster, dan turbin. Agar turbin gas dapat beroperasi dengan baik
dan seefisien mungkin, turbin gas diperlukan peralatan-peralatan lain seperti
lubrication system, control system, cooling system, fuel system, dan lain-lain.
Pada
pembangkit listrik, turbin gas tidak hanya digunakan untuk menggerakkan
generator listrik. Akan tetapi turbin gas ini juga digunakan sebagai pemanas
ada HRSG (Heat Recovery SteamGenerator). Temperatur pada sisi exhaust turbine
masih cukup tinggi. Apabila gas sisa dari turbin gas dibuang ke atmosfir akan
sia-sia.
FUNGSI
DAN PRINSIP KERJA TURBIN GAS
Dalam
aplikasinya, turbin gas tidak dapat bekerja tanpa komponen kompresor dan ruang
bakar/combuster. Ketiga komponen tersebut membentuk siklus yang dikenal dengan
nama ”Siklus Brayton”. Fungsi dan prinsip kerja dari siklus ini dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
Turbin
gas pada kondisi ideal memanfaatkan gas bertekanan yang didapat dari udara
atmosfir yang dimampatkan dengan menggunakan kompresor pada kondisi isentropik
(reversibel adiabatik/entropi konstan). Udara yang bertekanan tinggi ini
kemudian dibakar dalam ruang bakar pada tekanan tetap. Dari ruang bakar, gas
yang sudah dibakar bersama dengan bahan bakar diekspansikan ke turbin sebagai
penggerak beban generator.
proses
1-2 : Proses pemempatan udara secara isentropik dengan menggunakan kompresor
proses
2-3 : Pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Pemasukan bahan baker ini
dilakukan di dalam combuster
proses
3-4 : Proses ekspansi gas hasil pembakaran (dari combuster). Ekspansi gas panas
hasil pembakaran dilakukan pada turbin. Ekspansi dilakukan dalam kondisi
isentropik.
proses
4-1 : Proses pembuangan panas pada tekanan konstan.
Pada
proses pemampatan udara (proses 1-2), secara termodinamika kompresor
membutuhkan kerja sebesar selish entalpi antara inlet kompresor dengan exhaust
kompresor. Pada combuster (proses 2-3) terjadi pemasukan kalor dari pembakaran
bahan bakar bersama-sama dengan udara yang dimampatkan. Sedangkan pada proses
ekspansi pada turbin (proses 3-4), gas hasil pembakaran digunakan sebagai
tenaga untuk memutar sudu-sudu pada rotor turbin. Rotor yang berputar ini akan
memutar poros/shaft yang akan memutar poros generator. Generator inilah yang
akan membangkitkan listrik. Isentropik merupakan kondisi entropi yang terjadi
konstan.
Prinsip Kerja Kompresor
Kompresor
yang biasanya dipakai pada turbin gas adalah axial compressore dan centrifugal
compressore. Pada axial compressore, bentuk dari sudu-sudu rotor mendekati
bentuk dari airfoils. Secara global kompresor bekerja dengan cara menyedot
udara kemudian mendorong udara ini ke sudu tetap. Pada sudu tetap ini,
bentuknya menyerupai bentuk dari difusor. Difusor ini berfungsi untuk
memperbesar tekanan dan menurunkan kecepatan dari udara (prinsip bernoully
aparatus).
Prinsip Kerja Combuster
Dari
kompresor, udara bertekanan dibawa ke ruang bakar (combuster). Di ruang bakar,
udara bertekanan dibakar bersama dengan fuel/bahan bakar. Bahan bakar yang umum
dipakai dalam ruang bakar ini adalah gas alam (natural gas). Selain gas alam,
bahan bakar yang biasa dipakai sebagai bahan bakar adalah fuel oil/ minyak
(dengan efisiensi tinggi). Bahan bakar yang dibakar berfungsi untuk menaikkan
temperatur. Combuster didesain untuk menghasilkan campuran, pengenceran dan
pendinginan sehingga gas yang keluar dari ruang bakar merupakan temperatur
rata-rata dari campuran. Panjang dari ruang bakar didesain dengan
mempertimbangkan waktu dan tempat yang cukup untuk bahan bakar bisa terbakar
sempurna dan memudahkan pemantik untuk membakar bahan bakar menjadi lebih
mudah. Desain ruang bakar juga mempertimbangkan masalah residu pembakaran.
Desain ruang bakar harus mempertimbangkan bagaimana mereduksi gas NOx.
Prinsip Kerja Turbin
Pada
turbin gas, temperature and preassure drop, dikonversi diubah menjadi energi
mekanik. Konversi energi berlangsung dalam dua tahap. Pada bagian nosel, gas
panas mengalami proses ekspansi. Sedangkan energi panas diubah menjadi energi
kinetik. Hampir 2/3 dari kerja yang dibutuhkan dari siklus ini diperlukan untuk
menggerakkan kompresor. Oleh karena itu, kerja output dari turbin, dipakai
untuk menggerakkan poros penggerak beban, hanya mempresentasikan 1/3 dari kerja
siklus.
Pada
turbin, khususnya pada 1st stage, yang menggerakkan bucket dan disc, harus
mampu menahan temperatur yang cukup ekstrim (2200°F/ 1204°C). Temperatur yang
sangat tinggi ini juga bercampur dengan kotoran/ kontaminan dari udara dan
bahan bakar sehingga sangat rawan terkena korosi. Kontaminasi ini sangat sulit
untuk dikontrol,sehingga dibutuhkan bahan paduan/alloys dan proses coating yang
cukup bagus untuk melindungi material dari korosi dan memaksimalkan umur dari
komponen ini.
B.
External combustion Engine
Mesin pembakaran luar atau dalam bahasa
inggrisnya disebut eksternal combustion engine adalah mesin yang menghasilkan
sebuah usaha atau tenaga dimana pembakarannya dilakukan diluar mesin itu
sendiri contohnya adalah mesin uap. pada mesin uap ini air yang dipanaskan lalu
diubah menjadi uap, uap yang berhembus kencang tersebut diarahkan pada
bilah-bilah atau daun turbin, dimana daun atau bilah turbin tersebut
dihubungkan dengan sebuah as, kalau daun turbin tersebut ditendang oleh uap
yang diarahkan padanya maka otomatis as juga akan ikut berputar.
External combustion
Engine menggunakan turbin