Grease tersusun atas beberapa komponen, yaitu :
1. Base oil
Kandungan base oil dalam pembuatan grease adalah 75-95 %. Beberapa tipe minyak
dasar dalam pembuatan grease adalah :
- minyak bumi dari jenis parafinik
- minyak nabati : minyak sawit, minyak jarak, dan lain-lain
- minyak sintetis : senyawa kompleks hidrolarbon
2. Bahan pengental (Thickener)
Komponen ini berfungsi sebagai bahan pengental dalam produk grease dengan
kandungan 5-20 %. Beberapa tipe pengental yang umum digunakan adalah :
- pengental organik sintetik (zat anorganik gel) : poliurea, sabun logam sederhana dan
sabun logam kompleks
- sabun yang terbentuk dari asam lemak ataupun ester yang berasal dari minyak nabati
3. Aditif
Aditif berfungsi meningkatkan performa grease dengan kandungan 0-15 %. Aditif yang
ditambahkan perlu diperhatikan terutama sifat biodegrability-nya terhadap lingkungan.
Kemampuan grease sebagai bahan lubrikan tergantung pada base oil, bahan
pengental serta aditifnya. Bahan pengental, ibarat busa, menyerap minyak dan nantinya
melepaskannya ke komponen yang dilumasi. Sebagian molekul bahan pengental terserap ke
permukaan logam yang dilumasi untuk mencegah terjadinya kontak antar logam-logam.
Sifat grease tersebut diperkuat dengan adanya aditif. Aditif ini merupakan suatu bahan yang
berfungsi sebagai "vitamin" bagi grease yang kegunaannya antara lain :
- Sebagai anti korosi
Minyak pelumas harus mampu mencegah atau mengurangi proses timbulnya karat/proses
korosi atau melindungi permukaan yang dilumasi dari terbentuknya karat. Untuk
meningkatkan kemampuan pencegahan timbulnya karat, maka digunakan aditif sebagi
anti korosi.
- Sebagai anti aus
Untuk pembebanan kontak antara bidang yang relatif tinggi, pelumas harus mampu
mencegah keausan secara pasif dengan membentuk lapisan film yang kuat di permukaan
yang dilumasi, sehingga mampu mengurangi permukaan sentuh logam yang dilumasi
dan secara aktif bereaksi dengan permukaan logam untuk mencegah terjadinya proses
pemanasan setempat akibat beban yang tinggi.
- Sebagai anti oksidan
Proses oksidasi menyebabkan kerusakan pelumas dan menyebabkan timbulnya kotoran
serta asam yang dapat menimbulkan masalah selanjutnya. Untuk itu minyak pelumas
harus mempunyai sifat/kemampuan tahan terhadap oksidasi, guna melindungi diri dari
proses kerusakan serta menetralisir asam-asam yang mungkin terbentuk.
- Mempertahankan kekentalan grease (viscosity index improver)
Aditif untuk mempertahankan kekentalan grease diperlukan untuk mencegah
pengenceran grease. Pada suhu mesin tinggi akibat mesin bekerja dengan waktu lama
dan pada suhu udara panas, grease akan mengencer. Peran grease yang menjadi encer
tentu saja akan kurang efektif. Oleh karena itu dibutuhkan bahan aditif yang bersifat
dapat mempertahankan kekentalan grease