Kamis, 17 September 2015

3 (Kognitif, Afektif, Psikomotor) unsur dalam Hasil Belajar

3 unsur dalam Hasil Belajar (Kognitif, Afektif, Psikomotor)

Davies, Jarolimek dan Foster (dalam Dimyati dkk, 1994:187) mengemukakan bahwa ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Sudjana (2008:22) menyatakan bahwa dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kulikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
Arikunto (2003:117) mengemukakan juga bahwa ada 3 ranah atau domain besar, yang terletak pada tingakatan ke-2 yang selanjutnya disebut taksonomi yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affektive domain), dan ranah psikomotor (psycomotor domain).
Dalam sumber yang sama, Arikunto (2003:137) menjabarkan kata operasional dalam tiga ranah atau domain besar sebagai berikut:


a. Cognitive domain
1) Pengetahuan (knowledge)
- Mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasi, mendaftarkan, menjodohkan, menyebutkan, menyatakan (states), mereproduksi.
2) Pemahaman (comprehension)
- Mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, memperkirakan.
3) Aplikasi
- Mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, memanipulasikan, memodifikasikan, mengoperasikan, meramalkan, menyiapkan, menghasilkan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan, menggunakan.
4) Analisis
- Memerinci, menyusun diagram, mebedakan, mengidentifikasikan, mengilustrasikan, menyimpulkan, menunjukkan, menghubungkan, memilih, meisahkan, membagi (subdivides)
5) Sintesis
- Mengategorikan, mengombinasikan, mengarang, menciptakan, membuat desain, menjelaskan, memodifikasikan, mengorganisasikan, menyusun, membuat rencana, mengatur kembali, merekonstruksikan, menghubungkan, mereorganisasikan, merevisi, menuliskan kembali, menuliskan, menceritakan.
6) Evaluasi
- Menilai membandingkan, menyimpulkan, mempertentangkan, mengkritik, mendeskripsikan, membedakan, menerangkan, memutuskan, menafsirkan, menghubungkan, membantu (supports)

b. Affective domain
1) Receiving
- Menanyakan, memilih, mendeskripsikan, mengikuti, memberikan ,mengidentifikasikan, menyebutkan, menunjukkkan, memilih, menjawab.
2) Responding
- Menjawab, membantu, mendiskusikan, menghormat, berbuat, melakukan, membaca, memberikan, menghafal, melaporkan, memilih, menceritakan, menulis.
3) Valuing
- ¬Melengkapi, menggambarkan, membedakan, menerangkan, mengikuti, membentuk, mengudang, menggabungkan, mengusulkan, membaca, melaporkan, memilih, bekerjasama, mengambil bagian (share), mempelajari.
4) Organization
- ¬Mengubah, mengatur menggabungkan, membandingkan, melengkapi, mempertahankan, menerangkan, menggeneralisasikan, mengidentifikasikan, mengitegrasikan, memodifikasikan, mengorganisir, menyiapkan, menghubungkan, mensintesiskan.
5) Characterization by value or value complex
- Membedakan, menerapkan, mengusulkan, memperagakan, mempengaruhi, mendengarkan, memodifikasikan, mempertunjukkan, menanyakan, merevisi, melayani, memecahkan, menggunakan.

c. Psycomotor domain
1) Muscular or motor skills
- Mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, (pekerjaan tangan), melompat, menggerakkan, menampilkan.
2) Manipulations of material or objects
- ¬mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk.
3) Neuromuscular coordination
- Mengamati, menerapkan, menghubungkan, menggandeng, memadukan, memasang, memotong, menarik, menggunakan.

Bloom (dalam Dimyati, dkk, 1994:188) mengemukakan bahwa taksonomi atau penggolongan tujuan ranah kognitif terdapat 6 (enam) kelas/ tingkat, yakni:
1. Pengetahuan, merupakan tingkat terendah tujuan ranah kognitif berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.
2. Pemahaman, merupakan tingkat berikutnya dari ranah kognitif berupa kemampuan memahami/ mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan isi pelajaran lainnya.
3. Penggunaan/ penerapan, merupakan kemampuan menggunakan generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi konkret dan / situasi baru.
4. Analisis, merupakan kempuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-bagian yang menjadi unsur pokok.
5. Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang baru.
6. Evaluasi, merupakan kempuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud atau tujuan tertentu.

Krawohl, Bloom, dan Masia (dalam Dimyati dkk, 1994: 191) mengemukakan bahwa taksonomi tujuan ranah afektif sebagai berikut:
1. Menerima, merupakan tingkat terendah ranah afektif berupa perhatian terhadap stimulasi secara pasif yang meningkat secara lebih aktif.
2. Merespons, merupakan kesempatan untuk menanggapi stimulan dan merasa terikat secara aktif memperhatikan.
3. Menilai, merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan sehingga dengan sengaja merespons lebih lanjut untuk mencari jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas apa yang terjadi.
4. Mengorganisasikan, merupakan kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang dipercaya.
5. Karakterisasi, merupakan kemampuan untuk mengkonseptualisasikan masing-masing nilai pada waktu merespons, dengan jalan mengidentifikasi karakteristik nilai atau membuat pertimbangan-pertimbangan.

Kibler, Barket, dan Miles (dalam Dimyati dkk, 1994:193) mengemukakan taksonomi ranah tujuan psikomotorik sebagai berikut:
1. Gerakan tubuh yang mencolok, merupakan kemampuan gerakan tubuh yang menekankan kepada kekuatan, kecepatan, dan ketepatan tubuh yang mencolok.
2. Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan, merupakan keterampilan yang berhubungan dengan urutan atau pola dari gerakan yang dikoordinasikan, biasanya berhubungan dengan gerakan mata, telinga, dan badan.
3. Perangkat komunikasi nonverbal, merupakan kemampuan mengadakan komunikasi tanpa kata.
4. Kemampuan berbicara, merupakan yang berhubungan dengan komunikasi secara lisan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar seluruh kecakapan yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh melalui proses belajar mengajar di sekolah dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes hasil belajar dan pengamatan guru.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan ranah afektif dan kognitif saja. Karena dalam mata pelajaran sejarah, ranah psikomotorik tidak begitu menonjol, sehingga sulit untuk diamati.


Sumber : http://radenmasslamet.blogspot.co.id/2011/11/3-unsur-dalam-hasil-belajar-kognitif.html