Kita telah ketahui
bahwa acuan cetaknya, dimana bagian image dan non image tingginya datar dan
menggunakan prinsip tolak menolak antara air dan tinta. Oleh karena itu unit
pembasah menjadi mutlak adanya untuk memberikan pembasahan pada bagian non
image agar dapat menolak tinta dengan demikian fungsi rol-rol pembasah adalah
menjaga agar bagian non image pada pelat selalu dalam keadaan lembab sehingga
penolakan tinta tetap berlangsung dengan baik. Agar pelembaban sempurna maka
air pembasah masih ditambah lagi dengan bahan kimia penolong. Kalau kita amati
tidak hanya tinta yang dialihkan ke kertas tetapi juga air pembasah secara awam
air memang tidak terlihat tetapi secara teknis dapat dibuktikan bahwa air yang
ada pada pelat juga dialihkan ke kain karet dan selanjutnya ke permukaan kertas
dengan demikian berlangsung pula proses pemisahan antara air dengan tinta
secara terus menerus pada permukaan pelat sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Tetapi ada kemungkinan pembagian tugas antara air dan tinta
tidak berlangsung yang semestinya, ini karena dua macam zat yang berbeda itu
cenderung saling mempengaruhi, apalagi bila perbandingan keduanya tidak
seimbang. Gejala ini dapat dilihat antara lain terjadinya noda-noda pada bagian
non image atau adanya lapisan warna tipis yang terapung pada permukaan air di
bak air pembasah. Sebaliknya sering terjadi hasil cetak kelabu (pucat) warnanya
akibat jumlah air pembasah berlebihan.
Untuk
mendapatkan hasil cetak yang baik, dalam arti ketebalan tinta cukup dan
warnanya stabil maka harus diupayakan agar keseimbangan penggunaan air pembasah
dan tinta terkontrol dengan baik.
3.1. Pemberian
air pembasah yang baik ditentukan oleh beberapa factor diantaranya sebagai
berikut :
a.
Nilai PH air pembasah antara 5 sampai 6
b.
Penyetelan unit pembasah
c.
Cara kerja sistem pembasah
d.
Suhu air pembasah
e.
Sifat kertas yang dicetak
f.
Jenis tinta yang digunakan
g.
Bahan kimia penolong
Sistem
pembasahan
Sistem
pembasahan sampai saat ini sudah berkembang sedemikian pesatnya sesuai dengan
perkembangan teknologi pada saat ini namun yang akan dibahas dibawah ini adalah
yang paling banyak digunakan, diantaranya adalah :
Sistem Pembasahan Aquamatic.
Sistem
pembasahan ini menggunakan rol karet yang tidak dilapisi kain molleton,
sehingga air seakan-akan tercampur dengan tinta. Antara rol air dan rol tinta
berhubungan. Yaitu rol hantar tinta juga berfungsi sebagai rol hantar air.
Tinta dan air bertemu bersama-sama di rol distribusi dimana pada rol ini ada
dua tugas yaitu menampung air dan tinta sekaligus (ada dua lapisan yaitu tinta
dan air). Banyaknya air pembasah diatur dengan besarnya celah antara rol bak
air dan rol selanjutnya.
Sistem Pembasahan Konvensional
Pada sistem
pembasahan konvensional menggunakan rol karet yang dilapisi kain molleton dan
konstruksi rol-rolnya dibuat tersendiri tidak ada hubungan langsung dengan rol
tinta. Susunan rol unit pembasahannya sebagai berikut :
1.
Rol bak air
2.
Rol jilat air
3.
Rol distribusi
4.
Rol acuan air (rol form)
5.
Acuan/silinder pelat
Sistem Pembasahan Alkohol
Sistem pembasahan
alkohol merupakan penyempurnaan dan pengembangan dari sistem pembasah
konvensional dan sistem pembasah aquamatic.
Sistem alkohol
dibagi menjadi dua pengembangannya yaitu :
1 Sistem Konvensional Alkohol
Sistem
ini rol pembasah sama pada sistem konvensional tetapi dilengkapi dengan sistem
sirkulasi dan pendingin sehingga alcohol IPA yang digunanakan tidak mudah
menguap. Sistem ini bisa dikembangkan pada mesin-mesin kecil.
Continous Dampening System (Alkohol)
Pada
sistem ini merupakan sisitem pembasah yang dikembangkan pada mesin offset
besar, sebagai upaya untuk mengurangi lamanya waktu yang digunakan untuk
tercapainya keseimbangan air pembasah dan tinta. Pada sistem ini rol acuan
pembasah tidak menggunakan kain molleton. Dikatakan continous karena pada
sistem ini rol-rol pembasah dan tinta berhubungan menjadi satu kesatuan yang
dihubungkan oleh rol jembatan (bridge rol) dan tidak ada rol jilat pembasah.
Hubungan ini terus menerus (continous) berfungsi selama pencetakan berlangsung.
Setiap
pabrik mesin cetak mengembangkan sendiri-sendiri sistem ini dan hasil rekayasa
pabrik tersebut diberi nama menurut pembuatnya, sebagai contoh misalnya
1. Alcolor
: Nama sistem continous mesin Heidelberg
2. Komorimatic:
Nama sistem continous mesin komori
3. Rollandmatic
: Nama sistem continous mesin Rolland
4. Aldas
: Nama sistem continous mesin Hashimoto
System Pembasahan Turbo/Centrifugal Spray Alcohol
Pada sistem ini
menggunakan nozzle penyemprot (spray nozzle) yang disemprotkan ke rol
distribusi dan selanjutnya ke rol penghalus air pembasah, baru kemudian ke rol
form pembasah.
Pengaturan air
pembasah dilakukan pada besar kecilnya air pembasah yang melewati nozzle.
Sistem ini sekarang banyak digunakan pada mesin putaran tinggi seperti pada
mesin web offset, dengan pertimbangan apabila air pembasah yang dibutuhkan
banyak lebih cepat pengaturannya.
Kesulitan
karena air pembasah.
Pengeringan tinta terlambat penyebabnya adalah :
-
Air pembasah terlalu asam
-
Kertas cetak asam
-
Pemilihan tinta tidak sesuai dengan
kertas
Penghitaman cetakan brons atau gold, penyebabnya adalah :
-
Kertasnya asam
-
Ada kadar belerang pada kertasnya
Pemudaran
warna setelah beberapa minggu, penyebabnya adalah :
-
Kertas berlapis mineral
-
Kertas alkalis
-
Pigmen tinta tidak tahan terhadap asam
dan basa
Kesimpulan :
tinta yang tahan alkali dapat digunakan mencetak bungkus sabun dan ditergent.
Bahan-bahan penolong air pembasah
a Fountain solution
b Fountain soap
c Etching solution (untuk paper plate)
Rapidom 6
e Gum solution
Sifat gum solution adalah hidro philic
(mudah menarik air, larut dalam air dan merupakan asam lemak).