Sabtu, 10 November 2012

Corrective Maintenance



Corrective maintenance tidak hanya berarti memperbaiki tetapi juga mempelajari sebab-sebab terjadinya kerusakan serta cara-cara mengatasinya dengan cepat, tepat dan benar sehingga tercegah terulangnya kerusakan yang serupa.

Untuk mencegah terulangnya kerusakan yang serupa perlu dipikirkan dengan mantap.
Tindakan-tindakan berikut ini dapat dipakai sebagai
pilihan (alternative):


1. Merubah proses produksi, sehingga semua
   sistem produksi berubah.

2. Mengganti design/konstruksi/material dari 
   komponen yang mengalami kerusakan.

3. Mengganti komponen yang rusak dengan 
   komponen sejenis dengan design atau
   konstruksi yang lebih baik.

4. Seluruh mesin diganti baru.

5. Memperbaiki prosedur preventive maintenance,
    misalnya memperbaiki jadwal pelumasan.

6. Mempertimbangkan/mengganti prosedur operasi,
   misalnya dilakukantraining terhadap operator
   untuk mengoperasikan suatu unit khusus  
   dengan benar.

7. Merubah/mengurangi beban pada unit.

Oleh karenanya laporan terperinci tentang suatu kerusakan peralatan adalah sangat penting untuk dianalisa sehingga dapat diambil tindakan-tindakan yang tepat untuk mengatasinya atau mencari alternative penyelesaian.

Perlu disadari pula bahwa corrective maintenance tidak dapat menghilangkan atau eliminasi semua kerusakan, tetapi harus mampu mencegah terulangnya kerusakan serupa.

Dengan corrective maintenance ini maka jumlah kerusakan berkurang atau down time juga berkurang sehingga kapasitas produksi dapat ditingkatkan disamping itu pula masih membuka kemungkinan berubahnya proses produksi, penggantian peralatan dan perencanaan kembali peralatan demi penyempurnaan.

Sumber : Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar